Siap Bersaing di Era Revolusi Industri 4.0, IAIN Jember Persiapan Pembelajaran Blended Learning
Jember, 24 Maret 2020, Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Jember melakukan pembukaan metode pembelajaran Blended Learning, guna merespon dan menyongsong revolusi industri 4.0. Blended learning merupakan metode pembelajaran yang memadukan pertemuan tatap muka dengan materi online secara harmonis. Perpaduan antara pembelajaran konvensional di mana pendidik dan peserta didik bertemu langsung dengan pembelajaran secara online yang dapat diakses kapan saja dan di mana saja. Adapun bentuk lain dari blended learning adalah pertemuan virtual antara pendidik dengan peserta didik. Dimana antara pendidik dan peserta didik mungkin saja berada di dua tempat yang berbeda, namun bisa saling memberi feedback, bertanya, atau menjawab. Semuanya dilakukan secara real time. Menurut peraturan Dikti, metode belajar blended learning harus mencakup unsur online sebanyak maksimal 50% dan sisanya minimal 50% harus tetap melibatkan tatap muka langsung.
Menurut Prof. Dr. H. Babun Soeharto, M.Si., selaku IAIN Jember mengatakan ketika menghadiri apel padi di depan gedung rektorat IAIN Jember "dosen pada hari ini harus melek terhadap kemajuan teknologi, dengan adanya blended learning ini dosen diharapkan dan mampu untuk melakukan perkuliah secara online dan offline sesuai silabus yang telah dibuat" ujar beliau
Wakil Rektor I Bidang Akademik Prof. Dr. Miftah Arifin, M.Ag, menyampaikan bahwa Blended Learning ini akan dilaksankan secara konsisten untuk semua Fakultas IAIN Jember. Namun sampai saat ini kami masih mencari formulasi yang pas terhadap culture pendidikan kita. Namun pelaksanaannya akan dilaksanakan secara bertahap, dan dilaksanakan kebeberapa matakuliah tertentu dulu.
Menurut ketua panitia kegiatan ini, Dr. H. Saihan, M.Pd.I mengatakan, dalam era Revolusi 4.0 mahasiswa dan dosen dituntut untuk melek teknologi, karena semakin majunya duian pendidikan maka teknologi juga semakin maju. Justru pembelajaran di Perguruan Tinggi harus menyikapi dengan baik. IAIN Jember sepertinya sudah siap untuk melakukan perkuliahan Daring atau kuliah online, melihat fasiltas seperti Lab dan wifi sudah ada di kampus.
Sementara itu, dalam pembukaan Peningkatan Mutu Pembelajaran Dosen (Blended learning) dengan pembicara Prof. Dr. Dede Rosyada, MA, Guru Besar dari Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, dalam acara workshop tersebut menyampaikan bahwa, hal pertama dalam mensukseskan Peningkatan Mutu Pembelajaran Dosen (Blended learning) hal pertama yang harus dilakukan adalah dengan mengubah Rencana Pembelajaran Studi (RPS) yang disebut dengan bahan ajar yang mana nantinya akan berjalan secara terstruktur, kapan akan dilaksanakan pembelajaran online dan offline. (Sur)